Ola Titawael^Geo'07^UPNV
Rabu, 10 November 2010
Geologi Regional Bula..blok seram
Kepulauan Indonesia bagian timur umumnya mengalami dampak benturan lempeng Pasifik, lempeng India-Australia dan lempeng Eurasia relatif lebih intensif yang menyebabkan wilayah ini menjadi salah satu yang sangat dinamis dengan berbagai jenis bahan tambang. Pulau Halmahera pada lengan bagian barat laut didominasi oleh batuan vulkanik kalsium-alkalin berumur kwarter yang terdiri dari lava breksi dan tufa andesitik-basaltik dikenal dengan formasi Kayasa dan Togawa. Sedangkan pada lengan bagian selatan didominasi oleh batuan sedimen dan batuan vulkanik menengah berumur tersier.
Geologi Regional Seram, dikemukakan pertama kali oleh Kemp dan Mogg ( 1992 ), Kemp ( 1992 ), dan Kemp, Mogg, dan Barraclough ( 1995 ). Pulau Seram terletak sepanjang utara busur Banda, Indonesia bagian timur. Seram berada pada zona tektonik kompleks, karena Pulau Seram merupakan pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu : Lempeng Australia, Lempeng Pasific – Philipina, dan Lempeng Eurasia.
Pulau Seram dan Ambon adalah bagian dari Busur Banda. Data stratigrafi menunjukkan bahwa perkembangan tektonik kedua pulau itu, dari Paleozoik sampai Miosen, sangat erat dengan perkembangan tektonik tepi benua Australia. Interaksi konvergen antara lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik pada Miosen Akhir yang diikuti oleh rotasi Kepala Burung berlawanan arah jarum jam pada Mio-Pliosen telah menyebabkan perkembangan tektonik kedua kawasan itu berbeda, sehingga unit litologi dari Pulau Seram dan Ambon dapat dibedakan menjadi Seri Australia dan Seri Seram.
Gambar : Setting Tektonik Seram
Data Stratigrafi menunjukkan bahwa paling kurang terjadi dua kali kompresi tektonik dan dua kali "continental break up" berklait dengan pembentukan Pulau Seram dan Ambon. “Continental break up” pertam yang diikuti oleh kompresi tektonik yang pertama terjadi pada Paleozoik. Kontraksi kerak bumi yang terjadi setelahnya meletakkan batuan-batuan metamorfik tingkat tinggi, seperti granulit, ke dekat permukaan, dan mantel atas tertransport ke atas membentuk batuan-batuan ultra basa. Setelah itu, terjadi erosi menyingkap batuan-batuan metamorfik dan disusul dengan “thermal subsidence” yang membentu deposenter bagi pengendapan Seri Australia. Continental break up yang ke-dua terjadi pada Jura Tengah, dan diikuti oleh pemekaran lantai samudera dari Oxfordian sampai Neocomian. Peristiwa ini berkaitan dengan selang waktu tanpa sedimentasi dalam Seri Australia pada Callovian dan Neocomian. Kompresi terakhir terjadi pada Miosen Akhir. Kejadian ini sangat kritis bagi evolusi geologi Pulau Seram dan Ambon. Interaksi konvergen yang terjadi menyebabkan Seri Auistralia mengala “thrusting”, pengangkatan orogenik, dan perlipatan sehingga berubah menjadi batuan sumber bagi Seri Seram.
Gambar : Penampang Stratigrafi Seram Island
Proses sedimentasi di Pulau Seram, dimulai jaman Trias Tengah bersamaan dengan proses tektonik Pulau Seram. Pada jaman Trias Tengah-Jura diendapkan Formasi Kanikeh dalam lingkungan Neritik Luar pada saat terjadi rift-drift antara Seram dan Buru- Misool. Pada waktu yang bersamaan diendapkan Formasi Manusela (Irias Tengah-Trias Atas) pada lingkungan neritik-bathyal. Formasi Manusela dengan Formasi Kanikeh hubungannya secara menjemari. Di atas kedua Formasi tersebut di atas, diendapkan secara tidak selaras Formasi Sawai pada jaman Kapur dalam lingkungan laut dalam (bathyal) pada kondisi berlangsungnya pemekaran lantai Samudera (Jura Tengah-Kapur Atas). Pada jaman Eosen-Oligosen, di atas Formasi Sawai diendapkan secara selaras Formasi Lisabata dalam lingkungan neritik.
Langganan:
Postingan (Atom)